Tersipu angin rimbah,

aromah ketiak mu,

engkau melahirkan ku,

ku melewati hidup yang keras,

musuh mu membentuk karakter ku,

kini mereka adalah musuh kita,

terasa getar tanah air,

perjalanan mu menuju Nemangkawi,

engkau masih tegar, disiplin,

mengalahkan rintangan-hambatan,

engkau menghadapi musuh bersama,

di sini, di pinggiran jalan kota,

arus kolonisasi dan kapitalisasi,

bersama kawans, di sipil kota

kami berontak, Lawan.

By. Sonny. D
Tanah Air atau Mati, Samping Sungai Pugo-Paniai, Gubuk Dingin. Hormat untuk mu, Comandante TPN PB.