Mentari masih terus menyinari
Perbukitan yang indah
Lautan yang membiru
Malam masih ada
Bahkan bulan masih Nampak
Papua…
Diatas tanah ini kepiluan yang terasa
Saat peluru memberondong
Terpekik suara histeris
Kagetkan malam dan terjaga
Ohh….
Mimpi buruk selama bertahun kita bersama
Masih saja terus membayangi
Dalam kenyataan demi kenyataan
Gelora dijiwa, ragaku gemetar
Tekad dan amarah menyatu
Memaksa untuk bertindak
Hai Negara? Begitukah sikapmu
Dalam memaksa kami rakyatmu untuk diam?
Mengikuti keinginan nafsumu?
Sudah, sudahlah cukup!
Biarkan kami untuk menentukan masa depan kami sendiri
Papua yang damai dalam kemerdekaannya.
Papua yang Merdeka
Phaul Heger
Sudut Kota – 25 Agustus 2015